Pelaksanaan Tinggal Beberapa Hari Lagi, Akademisi Nilai Presidensi G20 Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

23 Januari 2022, 12:00 WIB
Akademisi Nilai Presidensi G20 Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi. /Dok. Kementerian Keuangan

LINGKAR KEDIRI – Presidensi G20 akan segera dilaksanakan mulai 26 Januari sampai November 2022 di berbagai penjuru kota Indonesia.

Mendapat penilaian dari salah satu akademisi dari IPB University, yaitu Prima Gandhi.

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari laman ANTARA, Ia menilai Presidensi G20 ini akan menjadi booster atau memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional di tahun ini dengan kehadiran ribuan delegasi dari negara anggota.

 Baca Juga: Kasus Subang: Danu Kabur? Terungkap Memilih Tinggalkan Subang Karena Ini

"Pastilah ketika KTT G20 ini dengan 21 ribu orang yang hadir, berdasarkan literasi dari pemerintah, demand meningkat pasti akan ada pertumbuhan ekonomi yang terjadi," kata dia.

Di sisi lain, Prima juga sangat menekankan agar penyelenggaraan Presidensi G20 harus berjalan dengan lancar dan baik.

Bahkan Prima menilai dengan hadirnya delegasi anggota G20 secara langsung dan melihat kondisi di Indonesia, hal tersebut bisa mendatangkan investasi dari luar negeri.

 Baca Juga: Lembaga Independen Umumkan Hasil Investigasi Kegagalan Malaysia Saat Lawan Indonesia di AFF 2020, Temukan Ini

"Investasi asing dari luar, investasi dari negara lainnya untuk mendorong pertumbuhan itu bisa muncul. Bahwa Indonesia ini baik keadaan ekonominya, mereka lihat sendiri dengan datang ke Indonesia dan bisa menjadi booster pertumbuhan ekonomi," kata Prima.

Selain menilai Presidensi G20 akan menumbuhkan ekonomi, Prima juga memberi saran lain terkait teknis penyelenggaraan.

Dia menegaskan agar pemerintah harus memastikan konsumsi bagi para delegasi G20 tersebut berasal dari produk pertanian dalam negeri.

 Baca Juga: Bursa Transfer, MU Tandatangani Striker Baru Lebih Baik dari Haaland, Messi Disebut Tutup Akhir Karirnya?

"Ketika dia beraktivitas akan meningkatkan permintaan pangan kita. Tetapi lagi-lagi ini harus kita lihat dan juga kita amati, di mana tempat para delegasi tadi menginap. Kalau dia menginap di penginapan atau hotel yang menggunakan produk pangan dan hasil pertanian dalam negeri pasti itu akan menguntungkan petani dan UMKM. Minimal kan ada kenaikan demand," kata Prima.

Oleh sebab itu, harus ada intervensi dari negara yang mewajibkan minimal tempat para delegasi menginap menggunakan produk pangan lokal daerah untuk konsumsinya.

 Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Tak Akan Menggugat Pengunggah 'Tarif Parkir 350 Ribu', Begini Kata Wakil Walikota Yogyakarta

"Kurangilah makanan impor seperti buah-buahan impor. Seperti jeruk sunkist, diganti dengan jeruk Pontianak atau jeruk Medan begitu," katanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler