Dampak OTT Global Dikhawatirkan Dapat Berefek Buruk bagi Indonesia

- 13 Agustus 2020, 08:47 WIB
Dampak OTT memiliki efek negatif bagi Indonesia
Dampak OTT memiliki efek negatif bagi Indonesia /PhotoMIX-Company

"Gal yang juga harus diingat bahwa terbukanya ekonomi Indonesia dan masuknya pemain OTT global melalui akses keterhubungan digital juga menjadikan pasar Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pemain OTT global untuk melebarkan sayap dan bisnisnya di tanah air," ujarnya.

Implikasi dari perkembangan tersebut, menurut Edward, sudah tentu membawa pada terciptanya peluang dan sekaligus risiko apabila rezim ketiadaan pengaturan saat ini terus berlanjut.

Selain pasar yang besar, peluang bagi para pemain OTT global adalah terciptanya rangkaian supply chain yang luas terhadap produk digital, potensi value creation, dan eksistensi dari para pemain OTT global tersebut.

"Dilain pihak, risiko yang dihadapi oleh suatu negara tidak terbatas pada munculnya potensi fraud dan kegiatan abuse melalui konten digital," kata Edward.

Lebih dari itu, menurut dia, kondisi ini berpitensi menimbulkan kanibalisasi terhadap produk eksisting (disruptive layanan/jasa). Selain itu juga penyebaran konten-konten yang tidak bertanggung jawab, seperti hoax, pornografi, SARA, penipuan, kriminal, dlsb.

Baca Juga: Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Donald Trump Langsung Dikawal Agen Rahasia

"Belum lagi dengan potensi benturan dan ketimpangan dengan peraturan atau regulasi lainnya, seperti, permasalahan lisensi, HKI, dan persaingan usaha. Begitu juga dengan potensi kehilangan pertumbuhan ekonomi digital dari berkurangnya pajak, PNBP dari lisensi, dll," tuturnya.

Edward menuturkan bahwa perkembangan layanan digital yang meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir telah membuat para pemain OTT global merubah fokus dan arah usahanya.

Sejak beberapa tahun terakhir, para pemain OTT global semakin gencar mengembangkan lini usahanya ke arah layanan infrastruktur dan jaringan.

"Para pemain OTT Global gencar membangun data center dan menggelar jaringan backbone dengan cakupan skala global/internasional," tuturnya.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x