China Siap Invasi Taiwan Saat AS Tiba di Taipei, Xi Jinping: Perintahkan Angkatan Perang!

20 September 2020, 17:02 WIB
Presiden China Xi Jinping di kapal perang China. (PIT) /

LINGKAR KEDIRI - Taiwan menjadi isu yang sangat sensitif dan tidak harmonis dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China.

Sudah sering AS mengkompori China melalui Taiwan. Tak bisa dipungkiri pula AS menempatkan militernya di Taipei.

Penempatan militer AS serta kunjungan para petinggi Washington buat geram Presiden China, Xi Jinping.

Baca Juga: China dapat Sekutu, Pakistan Siap Perang Nuklir Terhadap India disaat Klaim Nine Dash Line Memanas

Baca Juga: Geruduk China, Eropa Dukung Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya untuk Menolak Klaim Nine Dash Line

Xi Jinping pun langsung mengambil langkah tegas dengan mengerahkan jet tempurnya.

Xi juga menyerukan komando agar angkatan perang China bersiap menginvasi Taiwan sewaktu-waktu jika ada perintah darinya.

Seperti diketahui, belakangan ini AS seolah menjadi musuh besar bagi China. Negeri Tirai Bambu sepertinya tak rela jika Taiwan 'dikuasai' oleh AS.

Baca Juga: Konyol! Mutilasi Kalibata City, Pelaku Belajar dari Youtube hingga Sempat Kecapekan saat Mutilasi

China pun melakukan latihan militer di Selat Taiwan bersamaan dengan kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) AS untuk Urusan Ekonomi, Keith Krach.

Krach tiba di Taipei pada Kamis lalu untuk menghadiri upacara peringatan mantan presiden Lee Teng-hui yang dijuluki Mr. Demokrasi oleh rakyat Taiwan. Kedatangan Krach ke Taiwan makin membuat China murka.

Beijing menilai kedatangan utusan AS ke Taiwan hanya akan membuat gaduh. Negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu dianggap telah melewati batas dan terlalu ikut campur urusan Taiwan yang diklaim China sebagai wilayah otoritasnya.

Baca Juga: 5 Kendala BLT BPJS Ketenagakerjaan Tak Bisa Dicairkan, Calon Penerima Harus Cek Ulang Segera Mungkin

Reaksi keras dikeluarkan Presiden Xi Jinping, terlebih setelah ada informasi jika Krach datang ke Taiwan terkait rencana Taiwan mendapatkan sejumlah sistem pertahanan baru dari AS.

Xi Jinping langsung memerintahkan pesawat jet tempur keluar dari kandangnya dengan dalih latihan militer. Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) juga telah mengirim 19 jet tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Pesawat-pesawat itu mendekati pulau pada saat Krach menghadiri upacara peringatan mendiang mantan Presiden Taiwan Lee Teng-hui pada Sabtu, 19 September 2020.

Baca Juga: Iseng Tes Swab Malah Jadi Positif, Rektor IPB: Heran, kan Saya Gak Pernah Keluar Jabodetabek

Xi Jinping menyebut upaya itu dilakukan agar AS tidak bisa semena-mena masuk ke Taiwan begitu saja.

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, 19 jet tempur China yang melintas mendekati Taiwan berhasil diidentifikasi oleh Angkatan Udara Taiwan.

AS Tiba di Taipei, Xi Jinping Perintahkan Angkatan Perang China Bersiap Invasi Taiwan eng.chinamil.com.cn/Photo by Wang Shiying

 Jumlahnya terdiri dari 12 pesawat tempur J-16, dua pesawat tempur J-10, dua pesawat tempur J-11, dua pesawat pembom H-6, dan satu pesawat anti-kapal selam Y-8.

Baca Juga: 180.000 Penerima Kartu Prakerja Resmi Dicabut, Pihak Manajemen: Sayang Sekali Tidak Dimanfaatkan

"ROCAF (Angkatan Udara Republik Tiongkok) menyebar pesawat tempur dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas mereka," terang Kementerian Pertahanan Taiwan dikutip zonajakarta.com dalam artikel "AS Tiba di Taipei, Xi Jinping Perintahkan Angkatan Perang China Bersiap Invasi Taiwan" dari Reuters dan Galamedia, Minggu 20 September 2020.

Dalam laporan Global Times menyatakan, belum pernah terjadi sebelumnya Angkatan Udara Taiwan melihat pesawat PLAAF terbang sedekat itu dengan pulau Taiwan.

Apalagi dalam skala besar selama dua hari berturut-turut.

Baca Juga: TikTok Resmi Dilarang Mulai Besok, Begini Dampaknya dari Tindakan Trump Terhadap Aplikasi China itu

Namun jika AS tetap ngotot melanjutkan kerjasamanya dengan Taiwan, kemungkinan perang besar antara China dan Taiwan akan pecah dalam waktu dekat ini.

"PLAAF hanya 'satu inci' dari pulau Taiwan. Jika AS dan pulau itu melanjutkan kolusi mereka untuk memisahkan pulau itu dari China, kami yakin PLAAF cukup tegas untuk meluncurkan rudal jelajah ke seluruh pulau,"paparnya.***(Beryl Santoso/Zonajakarta)

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: REUTERS Galamedia Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler