LINGKAR KEDIRI - Donald Trump telah mendirikan Kantor Mantan Presiden di Palm Beach, Florida.
Kantor ini akan digunakan sebagai kantor pusat untuk urusan publik pasca dirinya menjadi presiden Amerika Serikat.
Selain itu, Kantor tersebut akan mengelola korespondensi, penampilan, dan aktivitas resmi lainnya untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat serta menjalankan agenda pemerintahannya melalui advokasi, pengorganisasian, dan aktivis publik.
Baca Juga: BSU BPJS Ketengakerjaa Belum Cair, Begini 6 Alasan dari Menaker, Salah Satunya NIK Tidak Sesuai
Sebuah pernyataan dengan kop surat eksekutif dari kantor mengatakan Trump akan selalu dan selamanya menjadi juara bagi rakyat Amerika.
Kantor tersebut akan dijalankan oleh mantan asisten administrasi dan staf lainnya.
Untuk diketahui, Undang-Undang Mantan Presiden menetapkan pendanaan untuk kantor presiden setelah mereka meninggalkan kantor, bersama dengan akses ke pengarahan keamanan rahasia, keamanan pribadi, dan pensiun.
Baca Juga: Iran Peringatkan Biden, Rabiei: Jendela Peluang tidak Terbuka Selamanya
Trump dan staf pemerintahan dan kampanyenya yang akan keluar belum mengindikasikan apakah dia akan kembali memasuki politik setelah masa jabatan empat tahun.
Dia tidak mengakui kekalahannya dari Presiden Biden.
Dalam sebuah pernyataan singkat kepada seorang reporter dari Washington Examiner, dia berkata: "Kami akan melakukan sesuatu, tetapi belum saatnya."
Baca Juga: Langkah Baru Trump Buka Kantor di Florida, Dirinya Bersumpah Akan Kembali
Trump dapat menjadi pemain penting dalam pemilihan kongres jangka menengah di antara kandidat Partai Republik pada tahun 2022, meskipun basis dukungannya yang besar dapat memengaruhi rancangan Partai Republik pada pencalonan presiden lainnya pada tahun 2024.
Diketahui sebelumnya, pada hari Senin, Dewan Perwakilan Rakyat menyampaikan artikel pemakzulannya ke Senat, yang akan menjadwalkan persidangan untuk menghukum mantan presiden dengan tuduhan menghasut kerusuhan setelah pemberontakan mematikan di Capitol.
DPR memakzulkan presiden untuk kedua kalinya pada 13 Januari, dengan 222 Demokrat dan 10 Republikan memberikan suara untuk mendakwa.***