Kibarkan Bendera Buddha, Para Biksu Ikut Unjuk Rasa Tolak Kudeta Militer Myanmar

- 8 Februari 2021, 15:01 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar.
Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar. /Reuters/SHWE PAW MYA TIN

Konvoi kendaraan militer sesekali terlihat lewat di Yangon pada Minggu malam dan sempat menimbulkan kekhawatiran timbulnya kekerasan.

Baca Juga: Menakut-nakuti China, Amerika Tunjukkan Kekuatannya dengan Berlayar Bebas di Nine Dash Line

Pemerintah memblokir internet selama sehari pada akhir pekan yang memicu kemarah yang lebih luas di Myanmar.

Aktivis Maung Saungkha dan Thet Swe Win memposting di halaman Facebook mereka bahwa polisi telah mencari mereka di rumah mereka, tetapi mereka tidak ada di sana dan masih bebas.

Selain protes jalanan, kampanye pembangkangan sipil telah dimulai, pertama dengan dokter dan diikuti oleh beberapa guru dan pegawai pemerintah lainnya.

Baca Juga: Biden Ajak Masyarakat Internasional Untuk Mendesak Militer Myanmar, Melepas Pejabat Aktivis dan Kekuasannya

“Kami meminta staf pemerintah dari semua departemen untuk tidak hadir bekerja mulai Senin,” kata aktivis Min Ko Naing, seorang veteran demonstrasi tahun 1988 yang pertama kali membuat Suu Kyi menonjol.

Suu Kyi memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 untuk kampanye demokrasi, dan menghabiskan hampir 15 tahun di bawah tahanan rumah selama beberapa dekade berjuang untuk mengakhiri hampir setengah abad pemerintahan militer.***

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x