Perempuan dan Adiknya Dipaksa Menjadi Pelaku Bom Bunuh diri dengan Mahar Puluhan Juta, Berkedok Kirim Barang

- 3 Mei 2021, 16:55 WIB
ilustrasi mobil terbakar akibat ledakan bom bunuh diri /Matt Hearne/Unsplash
ilustrasi mobil terbakar akibat ledakan bom bunuh diri /Matt Hearne/Unsplash /

NM dan sepupunya yang tinggal di daerah kekuasaan YPG di Manbij, Surian mengaku awalnya diculik ketika seorang pria bernama sandi ‘Haji’ menawarkan mereka U$1.500 atau kira-kira Rp21,6 juta sebagai imbalan untuk mengirimkan barang kepada seseorang di Afrin, Suriah.

Baca Juga: Tubuh Tetap Fit, Begini 5 Tips Jaga Kesehatan Agar Puasa Berjalan Lancar

“Kami awalnya tidak menerimanya karena kami tidak ingin keluar dari Manbij,” ujar NM seperti dikutip Lingkar Kediri dari Portal Jogja.

“Saya tidak menerima tawaran tersebut dengan alasan anak-anak dan suami saya sakit. Kemudian dia menunjukkan video di ponselnya,” ujar NM seraya bercerita bahwa video tersebut merupakan rekaman pemerkosaan yang dilakukan terhadap sepupunya yang baru berusia 17 tahun.

N.M. terpaksa setuju melakukan pengiriman barang, namun tidak mengetahui bila barang yang dikirim awalnya adalah bom.

Barang yang dikirim berupa rompi tebal. Sebuah ponsel juga diberikan sebagai sarana komunikasi mereka dengan ‘Haji’.

“Satu-satunya tujuan kami adalah memberikan barang-barang itu kepada seorang wanita,” ujar NM yang menyatakan bahwa dia dan sepupunya tidak menyadari bahwa mereka dikirim sebagai pelaku bom bunuh diri.

Kedua perempuan tersebut diminta untuk pergi ke sebuah masjid, memencet kancing dan memotong kabel biru di rompi yang mereka bawa.

“Putri paman saya mencoba membukanya tetapi dia tidak bisa. Kemudian pasukan keamanan datang,” ujar NM.

Saat itulah dirinya dan sepupunya baru menyadari apa yang dibawa.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Portal Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x