Dalam video tersebut penampar berteriak, "Montjoie Saint-Denis, bas la Macronie."
Kata tersebut merupakan bagian dari frasa slogan loyalis abad ke-12 yang saat ini telah menjadi seruan dari sayap kanan.
Beberapa jam kemudian, Macron mengecilkan insiden itu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal, Le Dauphiné Libéré. "Semuanya baik-baik saja," katanya.
"Anda harus merelatifkan insiden ini, yang menurut saya merupakan insiden yang terisolasi. Kita tidak bisa membiarkan ini mengambil alih diskusi publik tentang masalah yang lebih penting yang menyangkut kehidupan semua orang."
Macron mengatakan negara itu tidak bisa membiarkan beberapa individu ultra-kekerasan mengambil alih debat publik.
"Mereka tidak pantas mendapatkannya," katanya.
Politisi Prancis dari seluruh spektrum politik dengan cepat mengutuk serangan itu.
Mantan Presiden sosialis François Hollande mentweet, "Menyerang Presiden Republik berarti memberikan pukulan tak tertahankan yang tak tertahankan bagi institusi kita."
Dan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen menyebut perilaku itu tidak dapat diterima dan sangat menyedihkan dalam demokrasi.