"Saya adalah lawan pertama Emmanuel Macron, tetapi dia adalah presiden Republik," katanya dalam sebuah wawancara.
"Kita bisa melawannya secara politis, tetapi kita tidak bisa melakukan kekerasan sekecil apa pun."
Saluran berita Prancis memutar video dan menganalisis insiden itu tanpa henti.
Beberapa komentator mempertanyakan apakah keamanan di sekitar Macron cukup baik.
Yang lain mengatakan presiden telah mengambil risiko karena dia turun dari mobil untuk berjabat tangan dengan orang-orang - tindakan yang tidak direncanakan.
Sebagian besar komentator setuju bahwa seorang presiden Prancis harus bisa keluar dan beredar di antara orang-orang.
Mengutip tradisi kebebasan berekspresi dan demokrasi Prancis, Macron mengatakan kepada Le Dauphiné Liberé bahwa tanggung jawab yang menyertai kebebasan itu berarti tidak boleh ada kekerasan atau kebencian dalam ucapan atau tindakan.
Insiden itu tidak akan menghentikannya untuk menyapa anggota masyarakat, kata presiden.***