Australia Bentuk Koalisi dengan AS, Inggris Hingga Uni Eropa Atas Serangan Cyber China, Noble: Melewati Batas

- 29 Juli 2021, 15:03 WIB
Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Gaston Laborde/Pixabay

Baca Juga: Awas Sering Merasa Dingin Pada Bagian Kaki Bisa Jadi Ini Penyebabnya, Salah Satunya Stres Akut!

Sekretaris Departemen Dalam Negeri Mike Pezzullo mengatakan tindakan China menunjukkan pengaburan garis yang jelas antara serangan siber yang disponsori negara dan kriminal.

“Beberapa sarjana dan ahli akan berpendapat ini sebagai manifestasi dari apa yang kadang-kadang dikenal sebagai konflik hibrida atau aktivitas zona abu-abu,” katanya.

Dia berpendapat insiden itu menunjukkan perlunya kerangka kerja yang jelas bagi pemerintah untuk menentukan apakah serangan itu kriminal atau setara dengan tindakan militer oleh negara asing.

“Risiko terhadap kepentingan nasional Australia dalam pandangan pemerintah terlalu besar untuk tidak memiliki kerangka kerja yang jelas dan mapan, sebelum insiden, untuk beroperasi sebagai upaya terakhir dalam keadaan darurat nasional,” katanya.

“Jam terus berdetak … Urgensi undang-undang ini, sejujurnya, menurut saya sudah terbukti dengan sendirinya.”

Baca Juga: Segera Hindari! 8 Kebiasaan Berikut Ini Tanpa Disadari Akan Merusak Otakmu

Komite intelijen dan keamanan parlemen yang kuat sedang mempertimbangkan undang-undang baru yang akan mendefinisikan infrastruktur penting Australia dan bagaimana melindunginya dari serangan keamanan dunia maya.

Pada 2019-20 ada 2.266 insiden siber yang dilaporkan ke Pusat Keamanan Siber Australia.***

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: News AU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x