Jalankan Misi Perdamaian Dunia, Presiden Jokowi Nekat Mengunjungi Rusia dan Ukraina Untuk Mendesak Hal Ini

- 28 Juni 2022, 07:40 WIB
Presiden Jokowi Tiba di Jerman, Ratusan Masyarakat Indonesia Antusias Menyambut Kedatangannya
Presiden Jokowi Tiba di Jerman, Ratusan Masyarakat Indonesia Antusias Menyambut Kedatangannya /Instagram @jokowi

 

LINGKAR KEDIRI – Di tengah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) nekat mengujungi dua negara itu untuk menjalankan misi perdamaian dunia.

Sepeti diektahui, bahwa semenjak perang Rusia dan Ukraina dimulai, dunia mulai merasakan krisis pangan dan energi.

Bahkan, PBB sempat mengatakan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina bisa memicu badai kelaparan di seluruh dunia.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini 27 Juni 2022: Semakin Melewati Batas, Sosok Ini Beri Tamparan Kepada Elsa

Pasokan makanan yang berkurang di pasar global dan juga turut dirasakan oleh Indonesia membuat Presiden Jokowi bertindak.

Sebelummnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dia mendesak rekan-rekan Rusia dan Ukraina untuk membuka ruang untuk dialog selama misi pembangunan perdamaian ke negara-negara yang bertikai.

Presiden Jokowi juga meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera memerintahkan gencatan senjata dan menarik pasukannya dari Ukraina.

“Perang harus dihentikan dan rantai pasokan pangan global perlu diaktifkan kembali,” kata Jokowi sebelum berangkat ke Jerman untuk menghadiri KTT G7, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Joe Biden Menyerukan Pengangguhan Pajak Bensin, Para Ekonom: Tidak Mungkin Menurunkan Tingkat Inflasi AS

Presiden juga mengatakan dia akan mendorong negara-negara G7 untuk mencari perdamaian di Ukraina setelah invasi Rusia, dan menemukan solusi segera untuk krisis pangan dan energi global.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa produk makanan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina perlu diintegrasikan kembali ke pasar global, walaupun perang masih belum berakhir.

“Perlu mengamankan koridor gandum dari Ukraina dan membuka ekspor pangan dan pupuk dari Rusia. Semua negara harus menahan diri dari tindakan yang semakin memperburuk krisis pangan ini,” kata Marsudi.

Seperti diketahui, bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Dunia Diterjang Krisis Pangan, Presiden Jokowi Bersiap Mengunjungi Rusia dan Ukraina Di Tengah Pertempuran

Sampai saat ini Rusia dan Ukraina masih belum melanjutkan pembicaraan damai untuk mengakhiri permusuahan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x