Prediksi Tsunami Setinggi 524 Meter Mengancam Dunia? Berikut Ulasan dan Penyebabnya

- 23 Oktober 2020, 20:11 WIB
Tsunami
Tsunami /

Yang jelas adalah gletser di Prince William Sound mengalami kemunduran, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.

Analisis citra satelit menunjukam bahwa saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena terus mencair, goresan batu besar yang disebut lereng curam di permukaan gunung di atasnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa, tanah longsor yang bertahap dan bergerak lambat sudah terjadi di atas fjord, tetapi jika permukaan batu tiba-tiba lepas, konsekuensinya bisa mengerikan.

Meski terpencil, kawasan ini adalah kawasan yang sering dikunjungi oleh kapal komersial dan kapal rekreasi, termasuk kapal pesiar.

Baca Juga: Mau Mendaftar BLT UMKM Tapi Gagal Log in, Coba Cek Websitenya Dengan Cara Ini

"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," kata salah satu peneliti, yang merupakan ahli geofisika Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.

"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang longsor, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunami", ujarnya.

Jika perhitungan tim peneliti benar, hasil seperti itu tidak mungkin terpikirkan, karena peristiwa longsornya Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 oleh para saksi mata disamakan dengan ledakan bom atom.

Ditambah jika kalkulasi tim benar, maka hal ini seringkali dianggap sebagai gelombang tsunami tertinggi di zaman modern, mencapai ketinggian maksimum 524 meter.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 di Indonesia Sudah Masuk Fase ke-3, Jubir: Jika Berjalan Baik, Bisa Dibuat Masal

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah