Majalah Charlie Hebdo Asal Prancis Sering Kontroversial, Berikut Rekam Jejaknya

- 2 November 2020, 18:48 WIB
Sampul Charlie Hebdo ejek Presiden Recep Tayyip Erdogan
Sampul Charlie Hebdo ejek Presiden Recep Tayyip Erdogan /Nypost

Majalah yang didirikan pada tahun 1970 itu lebih satir daripada majalah saingannya yaitu, Le Canard yang cenderung memuat berita perincian rahasia yang tidak dilaporkan.

Hal tersebut dikarenakan Charlie Hebdo meyakini bahwa freedom of speech atau kebebasan berbicara dalam dunia jurnalistik tidak memiliki batasan.

Perlu diketahui sebelumnya, Charlie Hebdo telah sempat memuat karikatur Nabi Muhammad tepatnya pada tahun 2006 dengan judul "Muhammad kewalahan oleh kaum fundamentalis".

karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad yang dicetak ulang oleh Charlie Hebdo, setelah pada tahun sebelumnya sempat diterbitkan oleh surat kabar asal Denmark, Jyllands-Posten.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11, Simak Cara Daftar Hingga Bocoran 7 Pelatihan Yang Paling Diminati

Tidak hanya itu, pada tahun 2011 lagi-lagi majalah tersebut juga menerbitkan edisi khusus, dengan menambilkan kartun Nabi Muhammad di sampul depannya.

Sampul depan dengan gambar kartun Nabi Muhammad itu juga disertai tulisan "Seribu cambukan jika Anda tidak mati tertawa".

Imbas dari pernerbitan kontroversial itu adalah insiden bom yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo, dan ancaman pembunuhan pada stafnya.

Situs web penerbitan majalah Charlie Hebdo juga diretas, kemudian diganti dengan gambar Mekah, dan tulisan: "Tidak ada yang baik selain Allah".

Baca Juga: Susul Aksi Teror di Prancis: Quebec Kanada Diserang Dimalam Helloween, Polisi Tangkap Tersangka

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah