Dalam proses pemeriksaan Edhy oleh KPK, Muzani juga berharap upaya pemberian bantuan hukum kepada tersangka juga dapat dihormati.
"Kami percaya sepenuhnya kepada KPK dalam menangani masalah ini. Persoalan ini akan ditangani secara transparan, secara baik, secara cepat, dan pada akhirnya masyarakat dapat mengetahui persoalan ini secara jelas duduk masalahnya," ujar Muzani dalam video yang diunggah pada akun Twitter @Gerindra, di Jakarta, Jumat.
Respon dalam bentuk video tersebut dibuat untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Setelah Direvisi, Berikut Daftar 11 Hari Libur Panjang Akhir Tahun 2020 yang Telah Ditetapkan
Sebelumnya, KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo dan beberapa orang di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Rabu (25/11) dini hari usai perjalanan dinas dari Amerika Serikat.
Setelah diperiksa, Edhy Prabowo bersama 6 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam Tipikor kasus ekspor benih lobster yang terkait perizinan tambak, usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Tujuh orang tersangka sebagai penerima, yakni Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM).
Baca Juga: Pasangan Suami Istri Ini Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Prostitusi Online Artis dan Selebgram
Sedangkan sebagai pemberi, yaitu Direktur PT DPP Suharjito alias SJT.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, Edhy Prabowo jyga telah menyatakan mengundurkan diri sebagai Menteri KKP sekaligus kursi jabatannya di Partai Gerindra.