Usai Korupsi Ekspor Benih Lobster, Gerindra Minta Maaf ke Jokowi dan Ma'ruf Amin

- 28 November 2020, 11:20 WIB
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani /Gerindra tv/

LINGKAR KEDIRI - Usai kejadian penangkapan atas Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Sekretasi Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani sampaikan permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dan seluruh Kabinet Indonesia Maju.

Edhy Prabowo yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, telah mengundurkan diri dari Menteri KKP dan kursi partai, usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Tipikor dalam ekspor benih lobster oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kepada Presiden Jokowi, Wapres KH. Ma'ruf Amin, dan seluruh kabinet Indonesia Maju, kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini," kata Muzani dalam pernyataannya yang disiarkan di akun Instagram resmi Partai Gerindra, Jumat 27 November 2020, dikutip dari laman Antara.

Baca Juga: Cara Cek Posisi Ponsel, Begini 6 Langkah yang Anda Harus Lakukan

Baca Juga: Hasil Crystal Palace vs Newcastle 0-2, Callum Wilson dan Joelinton Cetak 2 Gol di Menit Akhir

Muzani percaya, kasus yang menimpa Edhy tidak akan mengganggu proses dan berjalannya pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

Ia juga berharap, seluruh kegiatan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tetap berjalan seperti pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan tanpa terpengaruh dari mundurnya Menteri KKP Edhy Prabowo.

"Kami harap seluruh kegiatan pemerintahan tetap berjalan sebagaimana biasanya, pelayanan terhadap masyarakat dan pembangunan seperti yang sudah direncanakan sebelumnya seperti arahan Presiden," ucapnya.

Baca Juga: Viral Video Nyanyian ‘Hancurkan Risma Sekarang Juga’, Golkar: Bentuk Kekecewaan Warga Surabaya

Dalam proses pemeriksaan Edhy oleh KPK, Muzani juga berharap upaya pemberian bantuan hukum kepada tersangka juga dapat dihormati.

"Kami percaya sepenuhnya kepada KPK dalam menangani masalah ini. Persoalan ini akan ditangani secara transparan, secara baik, secara cepat, dan pada akhirnya masyarakat dapat mengetahui persoalan ini secara jelas duduk masalahnya," ujar Muzani dalam video yang diunggah pada akun Twitter @Gerindra, di Jakarta, Jumat.

Respon dalam bentuk video tersebut dibuat untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Setelah Direvisi, Berikut Daftar 11 Hari Libur Panjang Akhir Tahun 2020 yang Telah Ditetapkan

Sebelumnya, KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo dan beberapa orang di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Rabu (25/11) dini hari usai perjalanan dinas dari Amerika Serikat.

Setelah diperiksa, Edhy Prabowo bersama 6 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dalam Tipikor kasus ekspor benih lobster yang terkait perizinan tambak, usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Tujuh orang tersangka sebagai penerima, yakni Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM).

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Ini Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Prostitusi Online Artis dan Selebgram

Sedangkan sebagai pemberi, yaitu Direktur PT DPP Suharjito alias SJT.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, Edhy Prabowo jyga telah menyatakan mengundurkan diri sebagai Menteri KKP sekaligus kursi jabatannya di Partai Gerindra.

Surat pengunduran diri tersebut sudah diterima oleh DPP Partai Gerindra, dan sedang diteruskan kepada Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x