Baca Juga: Kominfo Peringatkan Bahaya Tidur Dekat HP! Dapat Sebabkan Kebakaran Hingga Tumor atau Kanker
Berdasarkan hasil analisis Bawaslu, peningkatan jumlah daerah dengan kerawanan tinggi disebabkan beberapa faktor.
Faktor yang menyebabkan daerah tersebut rawan seperti kondisi pandemi COVID-19 yang tidak melandai, proses pemutakhiran daftar pemilih yang belum komprehensif, peningkatan penyalahgunaan bantuan sosial, serta penggunaan teknologi informasi yang meningkat tanpa disertai penyediaan perangkat dan peningkatan sumber daya penyelenggara pemilihan.
Pilkada 2020 yang dilaksanakan serentak ini menjadi momentum yang harus terus diperhatikan. Bawaslu bersama KPU memanglah harus saling bersinergi.
Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris, Siaran Langsung Pukul 23.30 WIB
Baca Juga: Kominfo Peringatkan Bahaya Tidur Dekat HP! Dapat Sebabkan Kebakaran Hingga Tumor atau Kanker
"Kerawanan tinggi pada provinsi yang menyelenggarakan pilgub dikontribusi oleh kerawanan pada dimensi konteks sosial-politik, penyelenggaraan pemilu bebas dan adil, kontestasi, dan partisipasi," katanya.
Selain itu, isu pandemi COVID-19 turut memperparah kerawanan pilkada di daerah-daerah tersebut. Sedari awal pandemi yang terus menunjukkan angka naik turun menjadi pertimbangan yang matang untuk dilaksanakan pilkada.
Peningkatan kerawanan terjadi karena minimnya kepedulian para pihak terhadap pelaksanaan protokol kesehatan dan kepatuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris, Siaran Langsung Pukul 23.30 WIB