Baca Juga: Kominfo Peringatkan Bahaya Tidur Dekat HP! Dapat Sebabkan Kebakaran Hingga Tumor atau Kanker
Harus digaris bawahi kembali bahwa bahaya yang akan diterima di masyarakat apabila lalai dalam protokol kesehatan dalam hari pemilihan bupati yang akan digelar.
Bawaslu menggunakan 11 indikator dalam mengukur kerawanan pada aspek pandemi.
Kesebelas indikator tersebut terbagi menjadi tiga kelompok yang diukur, yaitu penyelenggara pemilihan, peserta pemilihan, dan kondisi daerah.
11 indikator tersebut bisa menjadi pos masing-masing yang harus terus dipantau dengan ketat agar tidak terjadi hal yang membahayakan.
Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris, Siaran Langsung Pukul 23.30 WIB
Baca Juga: Kominfo Peringatkan Bahaya Tidur Dekat HP! Dapat Sebabkan Kebakaran Hingga Tumor atau Kanker
Lebih rinci kata dia, indikator dari sisi penyelenggara adalah ada atau tidaknya penyelenggara pemilu yang positif terinfeksi COVID-19, meninggal karena terinfeksi COVID-19, dan mengundurkan diri karena alasan COVID-19, serta penyelenggara pemilu yang tidak disiplin protokol kesehatan.
Sedangkan dari pihak peserta pemilu, indikator yang diukur adalah ada atau tidaknya pasangan calon atau tim kampanye yang positif terinfeksi COVID-19 dan tidak menerapkan prokes, serta kegiatan yang menyebabkan terjadinya kerumunan massa.
Sedari awal pun kampanye juga dilarang jika melakukan kerumunan masa besar tanpa protokol kesehatan.