Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam pidatonya di Lapangan Santo Petrus pada Minggu, yang juga menyampaikan keprihatinan mendalam dan terus mengikuti perkembangan di Myanmar.
Baca Juga: Kibarkan Bendera Buddha, Para Biksu Ikut Unjuk Rasa Tolak Kudeta Militer Myanmar
Kudeta militer di Myanmar, yang sebelumnya bernama Burma, juga dikecam oleh para pemimpin dunia serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
Militer Myanmar membatalkan hasil pemilihan umum yang dimenangi Aung San Suu Kyi dengan argumen terjadi kecurangan dan menahan peraih Nobel Perdamaian itu dengan alasan Suu Kyi melakukan pelanggaran hukum dengan mengimpor handy talky secara ilegal.
Presiden AS Joe Biden saat berpidato menyinggung kudeta di Myanmar dengan mengatakan bahwa tak diragukan lagi dalam sistem demokrasi, militer tak bisa membatalkan hasil pemilihan umum.***