Andrews yang merupakan agen PBB di Myanmar, menyerukan tindakan yang konkrit dari dunia internasional atas serangan militer Myanmar yang mengancam nyawa ribuan warga sipil di negara bagian Kayah.
“Kematian massal akibat kelaparan dan paparan penyakit dalam skala yang belum pernah kita lihat sejak kudeta 1 Februari, dapat terjadi di negara bagian Kayah tanpa tindakan segera,” kata Andrews seperti dilansir LingkarKediri.com dari AL Jazeera pada 9 Juni 2021.
PBB menyatakan mereka yang mengungsi dan terkena dampak serangan militer Myanmar sangat membutuhkan air, makanan, tempat tinggal, bahan bakar dan akses ke perawatan kesehatan.***