Baca Juga: Tips Parenting yang Benar, Begini yang Bisa Dilakukan saat Anak Menangis karena Jatuh
EMA menyarankan penerima vaksin tidak menerima suntikan kedua dengan vaksin AstraZeneca, bagi orang dengan kondisi penggumpalan yang dikenal sebagai trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).
Komite meninjau terdapat enam kasus sindrom kebocoran kapiler yang divalidasi pada beberapa penerima.
Komite menemukan kebanyakan penderita adalah wanita, termasuk satu kematian. Tiga penerima memiliki riwayat kondisi tersebut.
AstraZeneca pun menolak untuk segera berkomentar terkait temuan ini.
Lebih dari 78 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan di Uni Eropa, Liechtenstein, Islandia, Norwegia dan Inggris.
Di Italia, seorang remaja berusia 18 tahun meninggal karena gumpalan darah setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Baca Juga: 10 Kata-kata Presiden Soekarno yang Dinilai Terbukti Kebenaranya Hingga Saat ini
Akibatnya di Italia memicu badai kontroversi mengenai vaksin Covid-19 yang diberikan kepada orang dewasa dari segala usia meskipun sebelumnya telah mengangkat masalah medis.
"AstraZeneca hanya akan digunakan untuk orang berusia di atas 60 tahun," ungkap komisioner khusus Covid-19 di Italia, Francesco Figliuolo kepada wartawan pada konferensi pers.
Sedangkan regulator Inggris, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah menerima delapan laporan sindrom kebocoran kapiler dalam konteks lebih dari 40 juta dosis vaksinAstraZeneca yang diberikan.