Wilayah Terdampak La Nina Mana Saja? Berikut Daftar Lengkapnya Beserta Perkiraan Puncak Musim Hujan

12 Oktober 2020, 16:54 WIB
Indeks potensi fenomena La Nina di Indonesia. /Dok. BMKG/BMKG

LINGKAR KEDIRI - Saat ini, Indonesia sedang menghadapi fenomena La Nina yang berdampak pada intensitas curah hujan tinggi. Berdasarkan catatan historis Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang terjadinya fenomena tersebut, 40 persen curah hujan terjadi di atas normal.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, potensi cuaca ini harus diwaspadai secara dini.

Sekitar 27,5 persen wilayah di Indonesia akan dihadapkan dengan melonjaknya fenomena La Nina ini. Rangkuman daftar 19 wilayah terdampak kenaikan curah hujan dapat dilihat di halaman selanjutnya pada artikel ini.

Baca Juga: Tuding DPR RI Tukang Stempel dan Jokowi Dalangnya Omnibus Law, Amien Rais: UU Dengan Kejahatan Besar

Baca Juga: Resmi Besok! FPI Bersama Ormas Lainnya Akan Tuntut Jokowi Mundur dan Tolak UU Cipta Kerja

“Beberapa provinsi sudah memasuki musim hujan dan perlu diwaspadai hujan di atas normal meskipun tidak sama di setiap wilayah,” ujar Dwikorita dalam diskusi virtual BMKG, dilansir dari laman remsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin 12 Oktober 2020.

Dwikorita menjelaskan lebih lanjut, bahwa dampak La Nina terhadap curah hujan di beberapa wilayah Indonesia beragam.

Selama bulan Oktober hingga November 2020, berdasarkan analisis cuaca BMKG, dampak fenomena La Nina ada wilayah tengah dan timur.

Baca Juga: Sosok Sasa, Kartini Milenial yang Lantang Orasi Pancasalah dan Pro Kontra Omnibus Law Cipta Kerja

Lalu, pada bulan Desember hingga Februari tahun depan, dampak La Nina diperkirakan berada di wilayah tengah hingga utara Indonesia.

Sekitar 27,5 persen wilayah yang ada di Indonesia juga diperkirakan akan terjadi kenaikan curah hujan yang lebih basah dari normalnya.

Berdasarkan identifikasi BMKG, wilayah-wilayah pada kondisi tersebut dapat dilihat pada daftar dibawah ini.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Pedas Prabowo 'Rezim Tangan Besi' Sebagai Atasannya Sendiri dan Pemerintahan Jokowi

Wilayah Kenaikan Curah Hujan:

1. Aceh bagian Utara

2. Sebagian Sumatera Utara

3. Riau bagian Timur dan Selatan

4. Sumatera Barat bagian Timur

5. Sebagian Jambi

6. Sumatera Selatan bagian Timur

7. Lampung

8. Sebagian Pulau Jawa

Baca Juga: PSBB Transisi di DKI Jakarta Masih Berlanjut, Anies Baswedan Klaim Kasus Covid-19 Telah Berkurang

9. Kalimantan bagian Utara dan Timur

10. Bali bagian Barat

11. Sebagian Nusa Tenggara

12. Pesisir Barat Sulawesi Selatan

13. Sulawesi Tenggara bagian Selatan

14. Sulawesi Barat bagian Utara

Baca Juga: Insentif Prakerja Kamu Belum Cair? Simak 7 Tips ini Agar Tak Ada Kendala

15. Sulawesi Tengah bagian Barat dan Utara

16. Gorontalo

17. Sulawesi Utara bagian Utara

18. Pulau Taliabu - Maluku Utara

19. Papua Barat bagian Utara

Baca Juga: Bocoran Pembukaan Gelombang 11 di Prakerja.go.id, Jangan Salah Situs Loh! Simak Penjelasannya

Sementara itu, prakiraan puncak musim hujan di beberapa wilayah Indonesia sejak dari bulan November dapat dilihat pada daftar di bawah ini.

Wilayah Prakiraan Puncak Musim Hujan:

1. Mulai November 2020: Pulau Sumatera 

2. Mulai Januari hingga Februari 2021: Jawa, Bali, Nusa Tenggara 

3. Mulai Desember 2020 hingga Januari 2021: Kalimantan 

4. Mulai Januari hingga April 2021: Sulawesi

5. Mulai Januari hingga Maret 2021: Maluku dan Papua

Baca Juga: Muncul Duda Korengan Sampai Rondo Kempling Usai Janda Bolong Viral, ini 6 Nama Kocak Tanaman Lainnya

Dalam menyikapi kedatangan fenomena La Nina, Dwikorita merekomendasikan dua hal. “Optimalisasi tata Kelola air terintegrasi dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Berikutnya, rekomendasinya yakni penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk mengantisipasi debit ar berlebih agar tidak menyebabkan luapan air dan berdampak banjir.

Baca Juga: Cek Fakta: Isu Pendaftaran Prakerja.vip yang Viral di WhatsApp Apa Benar? Begini Penjelasannya

Dalam memonitor dan membangun kesiapsiagaan dini, setiap pihak dapat mengakses aplikasi Info BMKG yang dapat memonitor prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan.

Ini sangat bermanfaat untuk mempersiapkan dalam mengantisipasi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi serta mengurangi risikonya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: BMKG BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler