Apa itu Norovirus? Simak Gejala dan Pencegahannya Terhadap Wabah Virus Baru di China Saat ini

14 Oktober 2020, 10:57 WIB
Gejala dan penyebab norovirus yang menyerang Tiongkok. /PIXABAY/Darko Djurin

LINGKAR KEDIRI - Norovirus adalah wabah penyakit mirip diare yang menyebar melalui makanan, minuman dan kotoran manusia atau hewan. Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kabar munculnya penyakit baru yang mewabah di China.

Untuk Diketahui, penyakit Norovirus ini juga kerap disebut flu perut dan kabarnya telah membuat puluhan mahasiswa di China terjangkit virus ini dengan gejala muntah-muntah, diare dan demam. Lengkapnya, berbagai gejala dan pencegahan Norovirus dijelaskan dibawah.

Pada awalnya, Norovirus disebut sebagai virus Norwalk dan pertama kali muncul dikonfirmasi pada tahun 1972. Lantas, apa benar virus yang diklaim 'Baru' ini benar-benar berbahaya? simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Peringatan! La Nina Melonjak, Jokowi Instruksikan BMKG Untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Baca Juga: Draf Resmi Hanya 488 Halaman! Azis: Jadi 812 Halaman Ditambah Penjelasan UU Cipta Kerja, Begini..

Norovirus dianggap sebagai penyebab paling umum dari gastroenteritis akut di seluruh dunia.

Dilansir dari Alodokter, Flu Perut atau gastroenteritis adalah penyakit yang membuat penderita muntah-muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.

Di masyarakat luas, gastroenteritis lebih dikenal dengan istilah muntaber.

Baca Juga: Yang Mana Aslinya? Draf Omnibus Law Sudah 5 Kali Berganti, LBH Jakarta: Tak Perlu Naskah Sudah Sah

Berdasaran laporan dari Cleveland Clinic, diperkirakan 3 hingga 5 miliar orang di seluruh dunia mengalami diare akut yang disebabkan oleh gastroenteritis per tahunnya.

Dari 100 juta kasus di Amerika Serikat, didominasi oleh anak-anak dan menyebabkan 5 hingga 10 juta kematian per tahun.

Norovirus ini merupakan virus yang dikabarkan sangat menular dan bahkan terkadang sampai memakan korban jiwa.

Baca Juga: Aceh Waspada! Gelombang 3-4 Meter dan Cuaca Ekstrem, BMKG: Dampak Sirkulasi Eddy Selama 3 Hari

Norovirus dapat menyebabkan penderitanya muntah dan diare serta bisa menyebar melalui kontak langsung dengan penderita.

Tak hanya itu, virus ini juga bisa menyebar dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Norovirus akhir-akhir ini menjadi masalah kesehatan baru di China, di saat pandemi Covid-19 belum usai di Dunia.

Baca Juga: Respon SBY: Nasib Dibeginiin Terus, Tuduhan Dalang Demo UU Cipta Kerja Tidak Mendasar

Menurut Pusat Pengendalidan dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, rata-rata norovirus menyebabkan 19 juta sampai 21 juta kasus di AS per tahun.

Meski begitu, kasus infeksi norovirus umumnya terjadi pada musim dingin. Oleh sebab itu, orang-orang juga menyebutnya dengan istilah "infeksi muntah musim dingin". Lalu, apa saja gejalanya?

Gejala Norovirus

Baca Juga: Benarkah Draf UU Cipta Kerja Jadi 1035 Halaman? Sekjen DPR: Iya, Spasinya Kedorong Semua Halamannya

Untuk mengetahui gejala awal dari Norovirus ini, ada baiknya Anda atau siapapun diharapkan peka terhadap gejala-gejala ini agar penyakit dapat segera disembuhkan dan menyebar dan menular ke orang lain. Berikut gejala yang ditimbulkan dari virus ini:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut atau kram
  • Diare encer
  • Merasa tidak enak badan
  • Demam ringan
  • Nyeri otot

Baca Juga: Wilayah Terdampak La Nina Mana Saja? Berikut Daftar Lengkapnya Beserta Perkiraan Puncak Musim Hujan

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul mulai 12-48 jam setelah terpapar Norovirus dan akan berlangsung selama 1 sampai 3 hari kemudian.

Penderitanya dapat terus buang air besar (BAB) dan berlangsung hingga dua minggu setelah pemulihan.

Gejala BAB berlebih juga dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan jika penderita memiliki komorbid atau penyakit pembawa lain sebelumnya.

Baca Juga: PSBB Transisi di DKI Jakarta Masih Berlanjut, Anies Baswedan Klaim Kasus Covid-19 Telah Berkurang

Namun, beberapa penderita infeksi Norovirus juga bisa saja tidak menunjukkan gejala. Kalau istilah di Indonesia terhadap Covid-19 dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Buruknya, mereka yang tak menunjukkan gejala, tetap bisa menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.

Ancaman komplikasi dari norovirus ini adalah dehidrasi parah, terutama pada anak-anak dan orang Lanjut Usia (lansia).

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Pedas Prabowo 'Rezim Tangan Besi' Sebagai Atasannya Sendiri dan Pemerintahan Jokowi

Adapun gejala dehidrasi itu adalah kelelahan, mulut dan tenggorokan kering, kelesuan, pusing, dan kualitas kencing menurun.

Oleh sebab itu, berhati-hati agar menjauhi penyebab dari norovirus itu yaitu kotoran manusia dan hewan yang terinfeksi, makanan dan minuman yang terkontaminasi, benda yang terkontaminasi, dan hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Meskipun, hingga saat ini Norovirus dikatakan sulit untuk dimusnahkan, lantaran virus ini tahan akan suhu panas maupun dingin.

Baca Juga: SBY Mengadu ke Jokowi, JK dan Wiranto, Berkali-kali Jadi Korban Salah Tuduh

Tak hanya itu, Norovirus ini diketahui juga tahan dengan sebagian besar desinfektan.

Pencegahan Norovirus

Seperti diketahui banyak orang, mencegah akan lebih baik daripada mengobati, hal itu lebih memang benar adanya. Terlebih lagi, Norovirus tidak merespons antibiotik.

Berikut cara mencegah Norovirus:

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.

Baca Juga: Tuding DPR RI Tukang Stempel dan Jokowi Dalangnya Omnibus Law, Amien Rais: UU Dengan Kejahatan Besar

2. Hindari makanan dan air yang terkontaminasi, termasuk makanan yang mungkin telah disiapkan oleh orang yang sedang sakit.

3. Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.

4. Masak seafood sampai bersih.

5. Buang muntahan dan feses dengan hati-hati guna menghindari penyebaran norovirus melalui udara. Serap dengan handuk sekali pakai, dan masukkan ke dalam kantong plastik sekali pakai.

Baca Juga: Sosok Sasa, Kartini Milenial yang Lantang Orasi Pancasalah dan Pro Kontra Omnibus Law Cipta Kerja

6. Disinfeksi permukaan yang mungkin telah terkontaminasi dengan desinfektan. Caranya, bisa dengan menggunakan larutan pemutih klorin dan jangan lupa pakai sarung tangan. Meski telah diketahui Norovirus kebal terhadap sebagian besar desinfektan, tapi tidak ada ruginya tetap melakukan metode ini.

7. Tetap di rumah dan tidak membaur di kantor, terutama jika pekerjaan Anda melibatkan penanganan makanan. Anda mungkin tertular selama tiga hari setelah gejala Anda berakhir.

8. Sebisa mungkin jaga anak-anak dan tinggal di rumah. Jangan ke sekolah atau penitipan anak disaat virus ini diketahui telah menyebar luas. Apabila terpaksa, dapat menerapkan metode pencegahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Baca Juga: Bocoran Pembukaan Gelombang 11 di Prakerja.go.id, Jangan Salah Situs Loh! Simak Penjelasannya

9. Apabila Anda bergejala, hindari bepergian dan isolasi secara mandiri sampai tanda dan gejala Anda hilang.

Untuk diketahui, Norovirus bukan termasuk dalam keluarga Virus Corona (Covid-19) yang telah menyebabkan pandemi di seluruh dunia hingga saat ini.

Jika virus corona menyebar dari manusia ke manusia melalui cairan, Norovirus ini lebih menular melalui kontak kotoran orang yang terinfeksi.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Alodokter Cleveland Clinic CDC Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler