LINGKAR KEDIRI - Tri Rismaharini yang juga menjabat sebagai Walikota Surabaya, lepaskan amarahnya kepada demonstran anarkis yang melakukan perusakan beberapa fasilitas umum saat gelar aksi penolakan UU Cipta Kerja di kawasan Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis malam, 8 Oktober 2020.
Sontak, Tri Rismaharini datangi salah seorang dari ratusan pendemo yang ditangkap aparat kepolisian usai unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja diwarnai aksi anarkisme yang mengakbatkan kerusuhan dan perusakan sejumlah fasilitas umum.
Ketika ditanyanya kepada pendemo itu asalanya darimana, sang demonstran yang telah diamankan menjawab dari Madiun, Jawa Timur.
Baca Juga: Lebih Murah! Bandrol iPhone 12 Teranyar, Harganya Dibawah iPhone 11
Baca Juga: Manajemen Kartu Prakerja Naikkan Insentif Menjadi Rp5 Juta pada Gelombang 11 yang Dilakukan Offline
"Kamu dari mana?," kata Walikota yang akrab dipanggil Bu Risma itu, dengan nada suara tinggi kepada seorang pendemo yang diamankan polisi, seperti dilansir dari ANTARA dalam artikelnya "Fasilitas publik dirusak, Risma marahi pendemo UU Cipta Kerja di Surabaya" pada 9 Oktober 2020.
Sang demonstran itu mengaku datang dari Madiun, Jawa Timur. Ia ditangkap oleh petugas kepolisian lantaran diduga terlibat bentrokan dan perusakan fasilitas umum saat mengikuti demo tolak UU Cipta Kerja.
Terkejut, emosi Risma melonjak dan merasa tidak terima lantaran fasilitas umum dan pot-pot tanaman di kotanya dirusak oleh para pendemo tolak UU Cipta Kerja, apalagi pendemo itu bukan dari Kota Surabaya.
Baca Juga: BMKG Gelar Rakornas Terkait Potensi Besar Tsunami di Indonesia, Luhut: Sikapi Secara Serius!