Tak Terima Dengan Pernyataan Asfinawati di Mata Najwa, Jhonny G Plate Geram dan Berteriak

15 Oktober 2020, 11:01 WIB
Potret Najwa Shihab, Direktur YLBHI, dan Menkominfo RI dalam acara Mata Najwa Edisi /Jurnal Gaya

Lingkar Kediri-Acara Mata terbaru yang diselenggarakan pada Rabu 14 Oktober pukul 20.00 WIB kemarin memantik perdebatan.

Perdebatan tersebut mencuat saat adanya silih berganti pembicaraan antara Asfinawati dan Johny G Plate.

Sebagaimana diketahui asfinawati merupakan Direktur Yayasan Bantuan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI).

Baca Juga: Dampak La Nina di Yogyakarta, Berikut Daerah Yang Harus Waspada dan Berhati-hati

Sedangkan Jhonny G Plate Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Perdebatan tersebut terjadi saat mengangkat tema Cipta Kerja: Mana Fakta Mana Dusta

Perdebatan terjadi saat Asfin diminta Najwa Shihab mengemukakan pendapatnya tentang disinformasi yang terjadi dalam UU Cipta Kerja.

Asfin kemudian memberikan catatan kelemahan dari UU Cipta Kerja lengkap dengan pasal per pasalnya.

Ia juga mengingatkan pemerintah, jangan sampai darah pengunjuk rasa terus mengalir karena disinformasi ini.

"Contohnya PKWT, di aturan sebelumnya ada perlindungan maksimal 3 tahun. Walaupun praktiknya banyak perusahaan yang mengakali hingga akhirnya menjadi 6 tahun," ungkap Aswin.

Baca Juga: Banyak Bencana Alam Akibat La Nina, Luhut: Mungkin ada Gempa Mungkin Tsunami

Parahnya di Omnibus Law UU Cipta Kerja sama sekali tidak disebutkan batas waktu.

Wajar jika ada buruh yang kemudian melihat akan ada kontrak bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.

Jika disinformasi ini yang terjadi, bisa jadi pemerintah melakukan hoax.

Asfin kemudian meminta pemerintah untuk tidak hanya melihat dari satu pasal. Tapi lihatlah secara detail.

"Misal, outsorching dihapus. TIdak ada lagi penunjang dan lain-lain. Hal itu katanya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP). Ya kita ga tahu seperti apa karena belum ada PP nya. Mau ditafsirkan seperti apa," tutur dia.

Baca Juga: Apple 12 Sematkan 5G Resmi Dirilis, Berikut Spesifikasi dan Fitur yang Ditingkatkan

Mendengar ucapan tersebut, Menkominfo Johnny Gerard Plate tidak terima. Ia melihat acara Mata Najwa hanya membahas masalah teknis.

Sedangkan yang ingin ia bahas lebih ke masalah substansial. Jika ingin membahas teknis silahkan hubungan kementerian terkait.

Perdebatan pun berlangsung sengit. Menkominfo yang terlihat geram dengan berteriak kemudian berkata.

"Kalau pemerintah sudah bilang hoax, ya itu hoax, kenapa dibantah lagi," tutur dia.

Baca Juga: Undang-Undang Omnibus Law, Berikut Aktor Penting Dibalik Pembuatan Serta Pengesahan UU Kontroversial

Menanggapi itu, Asfin mengungkapkan, ciri-ciri orang yang melakukan disinformasi adalah orang itu tidak berani masuk ke detail, mungkin karena belum membaca. Lalu mengancam.

Argumentasi yang diberikan Asfinawati malam tadi memang tajam. Itu sesuai dengan gayanya Asfin yang memang kerap kritis.

Asfinawati memang concern memperjuangkan hak-hak kaum minoritas dan keadilan.

Dia kini dikenal sebagai Direktur YLBHI, sejak 10 Januari 2017, dan perempuan ini dipercaya mengawal YLBHI hingga tahun 2021.

Asfin merupakan lulusan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI), lalu merintis karier hukumnya sebagai pengacara publik di LBH Jakarta sejak tahun 2000.

Baca Juga: Aktivis KAMI Ditangkap, Profilnya dari Relawan Jokowi Hingga Sempat Dipenjara Akibat Mendagri

Sejak saat itu pula, Asfin tak henti memperjuangkan kelompok minoritas di tanah air.

Dikutip dari Jurnal Gaya dalam "Geram, Menkominfo Johnny G Plate Teriak di Mata Najwa: Kalau Pemerintah Bilang Itu Hoax, ya Hoax!", tema ini sengaja diambil karena polemik UU Cipta Kerja ini terus bergulir.

Unjuk rasa yang terjadi di sejumlah daerah menentang UU sapu jagat ini disebut akibat adanya disinformasi mengenai substansi UU Cipta Kerja, hingga tudingan adanya aktor yang memancing di air keruh.

Sementara dalam prosesnya, publik dibuat bingung dengan beredarnya sejumlah versi naskah UU Cipta Kerja yang berubah-ubah, ada yang 905 halaman, 1.035 halaman, dan 812 halaman.***(Firmansyah-Jurnal Gaya)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Jurnal Gaya

Tags

Terkini

Terpopuler