Partisipasi Pemilu dan Pilkada Minus Kualitas Suara, Pakar: Suara Sudah Dibeli

- 18 Desember 2020, 14:05 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi/

 

LINGKAR KEDIRI - Pemilahan Umum Kepala Daerah yang dilakukan secara serentak di INdonesia telah dilalui.

Banyak pro dan kontra yang hadir dalam  keberlangsungnya pilkada di tengah pandemi. 

Salah satu yang menjadi sorotan dalam pelaksaan ini adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih.

Baca Juga: Larang Aksi 1812, Kapolda Metro Jaya Siap Terima Perwakilan Sampaikan Aspirasi

Berkaitan dengan ini, Akademisi Ilmu Politik Universitas Nasional Profesor Syarif Hidayat mengatakan partisipasi pemilih di gelaran pemilu maupun pilkada masih minus kualitas suara.

Meurutnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas suara di pemilu dan pilkada.

"Adanya kecenderungan terjadi yang disebut dengan 'vote minus voice'," kata Syarif Hidayat dalam seminar bertajuk “Refleksi Akhir Tahun: Capaian Indeks Demokrasi Indonesia dan Evaluasi Pilkada Serentak 2020” yang digelar Universitas Nasional di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Mulai 18 Desember, Berikut Tarif Rapid Test Antigen dan Tes PCR di Bandara-bandara Angkasa Pura II

Artinya, Indonesia memang telah berhasil menyelenggarakan pemilu, baik itu pilpres, pemilu legislatif maupun pilkada yang bentuknya demokrasi prosedural, namun minus kualitas suara.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah