Pertama, Presiden menginstruksikan jajarannya agar memprioritaskan upaya pencegahan dengan melakukan deteksi dini dan jangan terlambat. Dia meminta jangan menunggu api membesar, baru dilakukan pemadaman.
Upaya pencegahan tersebut, lanjut Jokowi, tentunya harus terkoordinasi dan terkonsolidasi hingga tingkat lapangan. Sehingga, jika ada api kecil, bisa cepat diketahui dan tertangani.
"Jangan terlambat. Kalau terlambat, kita guyur dengan water bombing sebanyak apapun, pengalaman kita, sudah terlanjur sulit," ungkapnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua
Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru!
Oleh karena itu, dia memerintahkan untuk dilakukan monitoring berkala di area-area rawan titik api dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga, informasinya dapat diketahui setiap hari.
"Update informasi setiap hari. Sehingga, kondisi harian di lapangan itu terpantau harian," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dia mencontohkan sebagaimana dilakukan Polda Riau dalam memantau karhutla dengan menggunakan aplikasi online Lancang Kuning. Cara itu menurutnya bagus untuk deteksi dini mencegah terjadinya karhutla.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021, Tekad Ceraikan Elsa, Nino Dapat Dukungan dari Kedua OrangTua
Baca Juga: Dipangkas Menjadi 2 Hari Saja, ini Jadwal Cuti Bersama 2021 yang Terbaru!