LINGKAR KEDIRI - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memutuskan bahwa awal Sya’ban 1442 H jatuh pada Senin, 15 Maret 2021. Hal tersebut berdasarkan istikmal, penggenapan 30 hari bulan Rajab 1442 H karena hilal tidak terlihat.
"Awal bulan Sya’ban 1442 H bertepatan dengan Senin Kliwon15 Maret 2021 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," ujar KH Sirril Wafa, Ketua LF PBNU, seperti dikutip Lingkar Kediri dari NU Online.
Baca Juga: Menghilangkan Racun hingga Menyehatkan Pencernaan, Berikut 5 Manfaat Air Kelapa Bagi Tubuh
Baca Juga: Kementerian Agama Terus Berusaha Membantu Guru Honorer Agama Jadi PPPK, Ini yang Akan Dilakukan
LF PBNU sendiri juga sudah menerima laporan dari berbagai daerah mengenai penyelenggaraan rukyatul hilal yang dilakukan pada Sabtu, 13 Maret 2021. Dan hasilnya, semua lokasi yang melakukan rukyatul hilal melaporkan gagal melihat hilal. Hal itu dikarenakan faktor alam, seperti berawan, mendung, hinggahujan.
Selain itu, Ijtimak juga terjadi kurang dari 15 jam dari terbenamnya matahari, tepatnya pada Sabtu, 13 Maret pukul 17:19:02 WIB, sedangkan matahari terbenam pukul 18.10 WIB.
Baca Juga: Menghilangkan Racun hingga Menyehatkan Pencernaan, Berikut 5 Manfaat Air Kelapa Bagi Tubuh
Baca Juga: Kementerian Agama Terus Berusaha Membantu Guru Honorer Agama Jadi PPPK, Ini yang Akan Dilakukan
Dan saat itu tinggi hilal juga masih di bawah dua derajat sebagai kriteria imkanur rukyah, yaitu 1 derajat 27 menit 18 detik dengan durasi lama hilal 7 menit 45 detik.