Namun berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) antara PABSI dengan Kemenpora, anggaran pelatnas hanya berlaku hingga Desember 2020.
PB PABBSI telah kembali mengirimkan proposal anggaran pelatnas tahun 2021 sejak Desember lalu. Namun Kemenpora hingga saat ini masih perlu melakukan verifikasi sebelum dapat menjadwalkan proses penandatanganan MoU dengan setiapinduk organisasi cabang olahraga.
Baca Juga: Mbak You Ramal Ada Godaan Pihak Lain Dalam Hubungan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Meski demikian, Dirdja menegaskan bahwa pelatnas tidak boleh berhenti mengingat pelaksanaan Olimpiade Tokyo hanya tinggal lima bulan lagi.
Belum lagi, para lifter Indonesia juga harus mempersiapkan diri tampil pada turnamen kualifikasi yang dijadwalkan berlanjut pada Maret mendatang setelah tertunda selama satu tahun akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Mbak You Ramal Ada Godaan Pihak Lain Dalam Hubungan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Agenda terdekat, tim Merah Putih dijadwalkan berangkat ke Kejuaraan Senior Asia di Tashkent, Uzbekistan pada 15-25 April 2021 demi menambah perwakilan lifter tampil di ajang Olimpiade.
Pasalnya, hingga saat ini Indonesia baru mengamankan dua tempat di Olimpiade Tokyo melalui Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg dan Windy Cantika Aisyah di kelas 49 kg. Sementara PB PABSI berambisi dapat mengirimkan lima lifternya ke pesta olahraga terakbar sejagad tersebut.***