Eddi Van Halen Meninggal, Begini Perjalanan Karier Sang Gitaris Legendaris

7 Oktober 2020, 11:46 WIB
Edie Van Halen /

Lingkar Kediri - Kabar duka dari pecinta musik diseluruh dunia. Seorang tokoh gitaris legendaris, Eddi Van Halen, dikabarkan meninggal dunia.

Eddi meninggal pada usia 65 tahun akibat kanker yang dideritanya. Kabar duka ini disampaikan oleh putranya, Wolfgang lewat akun twitter pribadinya.

Popularitas yang dimiliki Eddi membuat namanya kini dikenal oleh pecinta musik tanah air bahkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Berujung Maaf, Wasekjen Gerindra Sebut PKI Dulu Menyatu ke PDIP yang Memimpin Koalisi Jokowi-Ma'ruf

Baca Juga: Kabar Duka, Gitaris Legenda Eddie Van Halen Meniggal Dunia Diusia 65 Tahun

Untuk meraih popularitas tersebut, Eddi menekuni bidang musik dari masa ke masa. Berikut perjalanan karier dari tokoh legendaris gitaris berikut ini

Sebagaimana diberitakan Portal Jember dalam artikel "Perjalanan Karier Eddi Van Halen Lengkap, Pernah Gabung Bersama Michael Jackson"Eddi memulai karier bermusiknya dengan membuat group musik yang bekerjasama dengan kakak laki-lakinya sebagai drummer Alex.

Keduanya kemudian bergabung dengan vokalis David Lee Roth dan bassis Michael Anthony.

Baca Juga: Pengamat Politik Al Azhar Sebut Tindakan Pelapor Najwa Shihab Tidak Bijak

Baca Juga: UU Cipta Kerja Disahkan, Fahri Hamzah Buka Suara Tentang Nasib Investasi Indonesia

Pada karya pertama, sontak meledak usai menggelar pertunjukan di klub-klub Hollywood Barat seperti Gazzarri dan Starwood.

Seperti pada "Eruption," showcase solo di album debut 1978 milik Van Halen untuk Warner Bros, sejak saat itu nama Eddie Van Halen sebagai seorang instrumentalis pun layak diperhitungkan.

Hanya dalam durasi satu menit dan 42 detik, Eddie berhasil memberikan tampilan ketukan fretboard yang memukau dan luar biasa.

Baca Juga: Postingan Najwa Shihab Banjiri Dukungan Dari Netizen Hingga Artis, Dukung Nana Atas Kursi Kosong

Baca Juga: Siap Hadapi Gempa Bumi dan Tsunami: Panduan Evakuasi Bisa di Download Disini

Dalam Rolling Stone pada 2015, Eddie Van Halen mencetak prestasi menempati peringkat delapan dari 100 gitaris terhebat.

Eddie Van Halen kemudian melanjutkan karier sebagai direktur musik band dan ikut menulis lagu-lagu band yang keras, antara hard rock dan heavy metal.

Sejak saat itu Eddie segera mencapai kesuksesan, serta merumuskan gaya yang akan ditiru oleh para rocker berambut panjang setelahnya.

Baca Juga: Harga Emas Hari ini 7 Oktober 2020: Antam, Antam Retro Serta UBS

Baca Juga: BEDA! Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Dapat Gas Air Mata, Pasar Indonesia Sambut RUU dengan Gembira

Album pertamanya, "Van Halen" berhasil menempati peringkat 19 dan meraih penjualan sebanyak 10 juta kopi. Kemudian lima album multi-platinum berikutnya semuanya mencapai 10 besar.

Namun, konflik pun muncul antara gitaris dan pentolan antic Roth ketika Van Halen, saat itu ikut bergabung dalam single Michael Jackson 1983 berjudul "Beat It".

Hal itu membuat membuat sang vokalis, Roth memutuskan untuk berpisah usai tur pada 1984 yang rumit namun sangat sukses.

Baca Juga: Apa Itu Mosi Tidak Percaya? Viral Usai Omnibus Law RUU Cipta Kerja Disahkan, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Wajib Tahu! Terlalu Sering Makan Buah, Semakin Sehat Atau Justru Berbahaya? Simak Penjelasannya

Namun, usai Roth digantikan Montrose Sammy Hagar, Van Halen justru mencapai penjualan yang lebih besar.

Namun, Hagar membungkam Van Halen setelah perdebatan tentang paket greatest hits yang direncanakan grup tersebut.

Eddie Van Halen pun menengahi konflik dengan mantan penyanyi Roth cukup lama untuk menyelesaikan sepasang lagu baru dengan vokalis untuk koleksi 1996, namun usai pertengkaran lainnya, rencana reuni dengan Roth pun gagal.

Baca Juga: Waspada! Dua Gempa Bumi Terjadi Dalam Satu Malam di Lumajang dan Malang Jawa Timur, Selasa 6/10/2020

Baca Juga: Cair Hari ini! Penerima BLT Tahap 5 Bank BUMN Segera Cek Rekening, Bank Swasta Harap Bersabar

Sedangkan Gary Cherone, vokalis pop Boston, metal unit Extreme, ditandatangani untuk satu album, "Van Halen III" (1998), yang menghasilkan penjualan yang relatif sedikit.

Selanjutnya Eddie Van Halen dihadapkan oleh masalah pribadi dan kesehatan yang kadang-kadang mengganggu pekerjaannya.

Masalah sendi kronis, diperburuk oleh gaya nekat Eddie di atas panggung, hingga membuatnya harus menjalani operasi penggantian pinggul pada 1999.

Baca Juga: Kabar Gembira! BLT Subsidi Tahap 5 Cair Hari ini, Cek Disini Pencairan dan Informasinya

Baca Juga: Hadapi Potensi Gempa Bumi dan Tsunami, Berikut yang Dilakukan BMKG dengan 24 Negara

Kemudian, Eddie juga diketahui mengidap kanker, yang diduga kuat akibat merokok berat, sehingga harus menjalani operasi pengangkatan sebagian lidah pada 2000 lalu.

Karier musik Van Halen masih berlanjut pada rekaman tiga lagu dengan Hagar untuk kompilasi dua disk "The Best of Both Worlds" yang menghasilkan tur reuni pada 2004 yang menguntungkan dengan penyanyi utama kedua Van Halen.

Namun, setelahnya hubungan Hagar dan bassis Anthony dengan Van Halen pun berakhir (meskipun mereka menjadi perwakilan di induksi Rock and Roll Hall of Fame 2007, yang sebelumnya ditolak oleh Van Halens dan Roth untuk hadir).

Baca Juga: Pelaporan Najwa Shihab Ke Polda Metro Jaya, Fadli Zon Sindir Demokrasi Indonesia

Baca Juga: Wawancara Kursi Kosong Lazim di Negara Lain, Mengapa di Indonesia Ribut? Berikut Respon Najwa Shihab

Karier musik Van Halen pun kemudian terpuruk, hingga akhirnya Van Halen berkumpul kembali pada 2007 dengan Roth sebagai frontman dan Wolfgang Van Halen, putra Eddie yang berusia 16 tahun, menggantikan Anthony pada bass.

Meskipun berhasil menggelar tur dan meraup keuntungan lebih dari Usd90 juta, hal itu diganggu oleh rumor perselisihan antar-band.

Konflik kembali muncul terkait penyalahgunaan narkoba dan alkoholisme oleh Eddie Van Halen.

Baca Juga: Dituding Cyber Bullying, Najwa Shihab Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Baca Juga: Pengesahan Omnibus Law Dirasa Tergesa-Gesa, Luhut: Ini Sudah Lama dan Tidak Buru-Buru

Pada 2015, band yang digawangi Roth kembali meluncurkan tur terakhirnya di AS dan Kanada, yang berlangsung selama 39 pertunjukan dan tiga bulan di musim panas dan musim gugur.

Tur itu mencapai puncaknya dua hari di Hollywood Bowl. Kemudian, terdengar isu karier Van Halen selanjutnya, Roth oun mengatakan, "Saya pikir Van Halen sudah selesai."

Ia mengungkapkannya dalam wawancara radio September 2019 di Detroit, hanya beberapa minggu sebelum berita perawatan Eddie Van Halen untuk kanker tenggorokan muncul di pers.

Eddie atau Edward Lodewijk Van Halen lahir 26 Januari 1955 di Amsterdam.

Ayahnya memainkan klarinet, saksofon, dan piano, dan dia dan saudaranya Alex belajar instrumen sejak usia enam tahun.

Baca Juga: Pengesahan RUU Ciptaker Muncul Konflik, Apakah Jokowi Keluarkan Perppu?

Baca Juga: PARAH, Polisi Kerja Demonstran Penolakan UU Cipta Kerja

Mereka melanjutkan sekolah setelah keluarganya pindah ke Pasadena pada 1962.

Meskipun Eddie tidak pernah tampil di resital piano klasik, namun dia mencari sesuatu yang kontemporer dan bermain drum, sementara Alex mulai bermain gitar.

Eddie mengungkap Eric Clapton dan Jimmy Page, masing-masing merupakan bintang gitar dari Cream dan Led Zeppelin, sebagai inspirasi utamanya.

Setelah masa sekolah menengah dihabiskan di band-band pesta lokal, merekapun mendirikan musik grup yang tanpa disadari diberi nama Genesis.

Hingga napas terakhirnya, Eddie Van Halen meninggalkan istri keduanya, mantan humas band Janie Liszewski, yang dinikahinya pada 2009, dan putranya, Wolfgang.*** (Nila Zulfa Rosyida/Portal Jember)

 

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Variety Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler